Tekno, Tokyo - Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Bain Capital telah membuat penawaran terakhir yang telah direvisi untuk unit chip Toshiba Corp senilai sekitar US$ 18 miliar (Rp 240 triliun), dengan mengajak Apple Inc untuk membantu meningkatkan penawarannya, sebagaimana dilaporkan Reuters, Rabu 30 Agustus 2017.

Baca: CEO Apple Tim Cook Raup Rezeki Nomplok Rp 1,2 Triliun

Tawaran baru tersebut muncul saat sumber terpisah mengatakan konglomerat Jepang itu dan Western Digital Corp berjuang untuk mencapai kesepakatan menjelang batas waktu yang ditentukan pada hari Kamis.

Toshiba telah berupaya untuk menjual unit memori flash miliknya - produsen chip NAND nomor 2 di dunia - untuk menutupi kerugian miliaran dolar pada bisnis nuklir AS yang bangkrut, Westinghouse.

Hubungan Toshiba dengan Western Digital, mitra usaha patungan untuk bisnis chipnya, telah bergejolak sepanjang proses pelelangan dan sampai pada titik di mana penawar lain didahulukan,  sementara perusahaan AS itu juga telah melakukan tindakan hukum yang mengancam untuk menggagalkan kesepakatan yang tidak memiliki persetujuannya.

Penawaran revisi itu bernilai sekitar 2 triliun yen (US$ 18,2 miliar). Bain dan produsen chip Korea Selatan SK Hynix Inc akan bertanggung jawab atas 1,1 triliun yen, sementara Apple akan menyediakan hingga 400 miliar yen dan bank-bank Jepang akan memberikan sekitar 600 miliar yen untuk dukungan, salah satu sumber mengatakan.

Proposal tersebut juga meminta Toshiba untuk menjadi bagian dari kesepakatan tersebut, dengan menginvestasikan 200 miliar yen, kata sumber tersebut.

Dengan mengambil bagian dalam penawaran tersebut, Apple dapat membantu memastikan rantai pasokan yang kompetitif dan mengurangi ketergantungannya pada divisi chip Samsung, saingan utama dalam bisnis ponsel pintar.

Apple membeli chip memori dari beberapa vendor, termasuk pemimpin pasar Samsung. Jika digabung, Toshiba dan Western Digital bisa sebesar unit memori Samsung, yang bisa memberi perusahaan gabungan itu lebih banyak kekuatan negosiasi terhadap Apple.

Baca: Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menurut Frank Gillett, seorang analis di perusahaan riset pasar Forrester, mengatakan, Apple sangat besar sehingga perlu multi-sumber untuk berbagai komponen kebutuhannya. Dia mengatakan Apple perlu menyimpan sebanyak mungkin pemasok chip di pasar agar harga tetap kompetitif.

REUTERS | ERWIN Z