Bisnis, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyatakan satelit Telkom 1 tidak dapat dioperasikan kembali. Menurut hasil investigasi yang dilakukan oleh Telkom bersama Lockheed Martin, pabrikan satelit Telkom 1, satelit yang mengalami gangguan sejak akhir pekan lalu tersebut tidak berfungsi normal.

"Lockheed Martin merekomendasikan agar dilakukan proses shut down satelit Telkom 1 untuk menghindari interferensi dengan satelit lain," kata Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 30 Agustus 2017.

Simak: Satelit Telkom 1 Terganggu, BRI Percepat Migrasi ke BRISat

Satelit Telkom 1 yang diluncurkan pada 13 Agustus 1999 memang hanya memiliki usia desain 15 tahun. Dengan kata lain, satelit tersebut seharusnya hanya bisa digunakan hingga 2014. Namun, berdasarkan hasil asessment dengan Lockheed Martin pada 2014 dan 2016, satelit Telkom 1 dinyatakan dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal hingga 2019.

Sejak 2016, Telkom telah memutuskan untuk meluncurkan satelit Telkom 4 pada pertengahan 2018 mendatang untuk menggantikan satelit Telkom 1. Kapasitas Telkom 4 pun lebih besar dibandingkan Telkom 1 untuk memenuhi kebutuhan transponder yang kian meningkat. Dengan tidak berfungsinya satelit Telkom 1, Telkom menargetkan peluncuran satelit Telkom 4 terlaksana sesuai rencana.

Satelit Telkom 1 mengalami anomali pada Jumat, 25 Agustus 2017, sekitar pukul 16.51 WIB. Akibat anomali tersebut, pointing antena satelit Telkom 1 bergeser sehingga layanan transponder-nya terganggu. Beberapa bank yang menggunakan jasa satelit Telkom 1 dalam jaringan ATM-nya pun terkena imbas, seperti BCA, BNI, BRI, BCA, dan sebagainya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI