Dunia, Jakarta -Amerika Serikat diam-diam sudah melakukan dua kali uji coba meledakkan bom Pentagon Akui Simpan Kode Senjata Nuklir di Apartemen Trump

Mengutip Russia Today, 29 Agustus 2017, Amerika Serikat mengumumkan keberhasilan uji coba bom nuklir gravitasi B61-12 di Nevada.

Uji coba bom nuklir itu tanpa mengikutkan hulu ledak nuklirnya." Sebab tujuan uji coba ini adalah kemampuan penerbangan begitu juga kemampuan pesawat untuk membawa senjata ini," ujar Badan Keamanan Nuklir Nasional Amerika Serikat (NNSA) dalam pernyataannya seperti dikutip dari Russia Today.

Menurut NNSA, mengutip Daily Mail.co.uk, 29 Agustus 2017, bom nuklir B61-12 menggantikan bom versi lama, B61 dalam persenjataan nuklir negara itu.

Baca: 15.500 Senjata Nuklir di Dunia, Rusia-Amerika Kuasai 93 Persen  

Bom B61-12 ini dibanggakan sebagai pilar utama dalam sistem persenjataan nuklir Angkatan Udara Amerika Serikat dan salah satu senjata yang bisa berfungsi di tiga tempat sekaligus yakni udara-darat-laut.

Dalam uji coba, bom nuklir B61-12 diangkut oleh pesawat tempur F-15E dari pangkalan angkatan udara Nellis ke gurun pasir di Nevada pada akhir Maret dan 8 Agustus lalu. Bom mendarat di kawasan danau kering di Tonopah Test Range, Nevada.

Baca: Korea Utara Ancam Habisi Amerika dengan 5 Juta Bom Manusia  

Bom B61-12 disebut berbeda dengan bom non-nuklir yang disebut ibu dari segala bom yang dijatuhkan Amerika di Afganistan awal tahun ini untuk memberangus markas kekuatan ISIS. Perbedaannya, B61-12 didisain untuk melakukan penetrasi, sementara bom yang dijatuhkan di Afganistan, MOAB, membuat ledakan meluas di sepanjang permukaan dan butuh pesawat yang lebih besar untuk membawanya.

Setelah uji coba ini, B61-12 sedang dalam proses penyesuaian dengan persyaratan keamanan nasional. Bom nuklir B61-12 yang biaya pembuatannya mencapai US$1 triliun akan mengikuti uji coba lagi dalam beberapa tahun ke depan.

 

Produksi pertama bom nuklir B61-12 yang diklaim terdahsyat yang pernah dibuat Amerika dijadwalkan pada Maret 2020.

RUSSIA TODAY | DAILY MAIL | METRO.CO.UK | MARIA RITA