Bisnis, Jakarta - Semuel Abrijani Pangerepan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, meminta provider jasa internet membuat sistem internet yang membuat konten untuk anak-anak atau konten khusus anak yang tidak bercampur dengan konten untuk dewasa.

Apalagi, menurut dia, provider jasa internet yang menyasar khusus anak-anak sebagai pasar utama belum ada di Indonesia sehingga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. "Kalau ada lagu khusus anak, film khusus anak, kenapa tidak ada internet khusus anak? Size market-nya sudah lumayan. Jadi pasti provider tidak rugi," kata Semuel dalam diskusi publik tentang tata kelola internet di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, pada hari ini, Kamis, 24 Agustus 2017.

Semmy, begitu Semuel biasa disapa, menjelaskan bahwa provider sebagai penyedia jasa internet memegang peran penting dalam pengawasan terhadap anak-anak di dunia siber. Kejahatan seksual terhadap anak-anak terjadi karena terlalu bebasnya akses internet untuk konten dewasa.

Berkaca pada kasus terbaru, yakni pelaku kejahatan memalsukan identitasnya dan mengaku sebagai dokter kandungan kemudian mencabuli korban. "Tapi dia lupa kalau berbuat kejahatan. Kejahatan tidak akan bisa bersembunyi di dunia internet," ucap Semmy.

Dari sisi bisnis, dia meneruskan, memang tidak ada insentif bisnis dari pemerintah untuk provider yang menyediakan layanan yang memisahkan konten dewasa tadi. Namun, Kominfo menyediakan whitelist yang bisa digunakan secara gratis untuk dikembangkan.

Whitelist yang dikelola pemerintah tersebut merupakan program yang berfungsi menyaring konten di internet. Konten-konten yang sudah difilter dapat dipastikan aman untuk dikonsumsi anak-anak. Pengguna konten yang sudah difilter, termasuk konten khusus anak, juga beragam, mulai dari sekolah hingga perkantoran.

Semmy pun menerangkan perbedaan antara internet khusus untuk anak dan internet positif yang sudah ada. Menurut dia, perbedaaannya pada sasaran utamanya: internet positif menyasar semua kalangan sedangkan internet anak khusus untuk anak-anak.

M. JULNIS FIRMANSYAH