Nasional, Makassar -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai gerakan teroris yang tidak masuk organisasi besar. Sebab, Luhut menilai jika hal itu lebih berbahaya dibandingkan yang berorganisasi atau berkelompok.

"Gerakan teroris tanpa bentuk atau organisasi ini lebih berbahaya," kata Menteri Luhut di Baruga Universitas Hasanuddin Makassar, Sabtu 26 Agustus.

Baca: Pemasok Senjata Api ke Kelompok Teroris di Marawi

 

Karena itu, lanjut Luhut, pemerintah terus mengantisipasi agar tidak terjadi aksi teroris lagi. Dengan cara melakukan pendekatan agama, budaya dan lainnya. "Inilah solusi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah aksi teroris," tutur Luhut.

Baca: Sejak Bom Kampung Melayu, Densus 88 Tangkap 31 Terduga Teroris

 

Apalagi, kata Menko Luhut, badan intelejen, polisi dan tentara bekerja dengan sangat bagus untuk melacak gerakan-gerakan radikalisme. Luhut tidadk ingin Indonesia seperti Marawi dan Suriah yang peperangan tidak selesai hingga sekarang. Akibatnya ratusan warga meninggal dunia dan jutaan orang eksodus. "Itu-itu saja kelompok yang berkelahi seperti ISIS, Taliban dan Al Shabbab," ucap Luhut.

Menurut Luhut, perang antarkelompok yang terjadi di Suriah dan Marawi tersebut lantaran masing-masing ulama mengeluarkan aturan yang berbeda-beda. Sehingga yang menjadi korban masyarakat setempat, banyak eksodus ke tempat lain bahkan ada yang mati. "Karena aturan-aturan yang dikeluarkan berbeda, akibatnya masyarakat dikorbankan," kata Luhut soal antisipasi gerakan teroris.

DIDIT HARIYADI