http://go.oclasrv.com/afu.php?zoneid=1387600

Aktual

Jumat, 22 September 2017

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Seleb, Jakarta -Sutradara asal Kanada, Shiraz Higgins mendapatkan reaksi balik setelah ia meminta penonton berkulit putih membayar lebih mahal saat pemutaran film dokumenternya tentang stand up komedian, Building the Room.

Mulanya Shiraz Higgins ingin menarik bayaran dari pria berkulit putih sebesar US$20, sementara US$10 untuk perempuan berkulit putih pada pemutaran premiere di Roxy Theatre di Victoria, British Columbia, 28 September mendatang.

Setelah kabar ini jadi heboh di pemberitaan, melalui blognya, Higgins menurunkan harga untuk "White Cis-Straight Able-Bodied Males" (pria berkulit putih, bukan transgender, tidak cacat fisik) menjadi US$ 15. Sedangkan selain itu cukup membayar US$ 10.

Kepada The Hollywood Reporter Higgins mengatakan mulanya ‘harga keadilan’ tersebut bersifat sukarela. Tak ada maksud sebagai salah satu bentuk publisitas apalagi sampai memicu pembahasan soal ketidaksetaraan pendapatan.

Higgins malah mendapat serangan di berbagai media sosial terutama melalui Twitter. Berbagai serangan seperti bernada rasis termasuk ancaman pembunuhan diterima Higgins. Belum lagi setelah ia menjawab pertanyaan media melalui media elektronik dengan nama samaran Sid Mohammed.

Sesungguhnya Higgins punya maksud di balik keputusannya menerapkan harga berbeda tersebut. Ia ingin berbicara soal adanya ketakadilan pendapatan yang terjadi termasuk di dunia hiburan. Menurutnya pria dibayar lebih mahal daripada perempuan. Dan orang kulit putih kerap mendapat lebih banyak hak.

tapi ternyata reaksi yang muncul di luar prediksi Higgins sendiri. “Ini jauh melampaui apa yang saya maksud,” katanya.

Higgins tak menyangkan hal ini pun akan menjadi pembahasan luas. Pasalnya film yang ia buat pun hanya akan dilakukan dalam pemutaran lokal, pemainnya pun hanya komedian yang tak dikenal, digarap sutradara tak populer, dan tempat yang juga tak begitu terkenal.

Building the Room sendiri sebenarnya dokumenter berdurasi 70 menit yang mengajak penonton melihat sisi di balik layar bagaimana sebuah kelompok komedian lokal mengembangkan dan menggelar pertunjukan komedi tunggal.

Di dalam film tersebut terlibat komedian Ben Fawcett, Chelsea Lou, Darcy Collins, Myles Anderson, Shane Priestley dan Shawn O'Hara. Pembiayaan untuk film dokumenter tersebut sebagian berasal dari Telus Optik, sebuah layanan IPTV uang berinvestasi dalam proyek film lokal. Higgins mengatakan bahwa dia tidak pernah bermaksud untuk membedakan pria kulit putih, atau siapa pun dari pemutaran filmnya.

 

THE HOLLYWOOD REPORTER | AISHA 

Kolaborasi First Media, BOLT dan HOOQ

InforialFirst Media & BOLT hari ini mengumumkan kolaborasi Over the Top (OTT) pertama dengan HOOQ – layanan Video on Demand terbesar di Asia Tenggara untuk menghadirkan pengalaman hiburan terbaik bagi konsumen Indonesia. Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi pelanggan First Media & BOLT untuk menikmati hiburan berkualitas melalui aplikasi HOOQ yang berisi video streaming, download film lokal dan blockbuster internasional serta serial tv di mana saja dan kapan saja.

Kolaborasi ini disampaikan Executive Vice President (EVP) of Content Development and Business Affairs First Media Tbk Meena Kumari Adnani, Chief Product Officer (CPO) BOLT Billy Abe, dan Country Manager HOOQ Indonesia, Guntur S. Siboro, Selasa, 19 September 2017, di Senayan City, Jakarta.

Menurut data Media Partners Asia, penetrasi fixed broadband tahun 2016 mencapai 9,1 persen dan diperkirakan akan mencapai 10,7 persen pada akhir 2017. Penetrasi broadband nirkabel mencapai 34 persen pada tahun 2016 dan diperkirakan akan mencapai 41 persen pada akhir 2017. Di Indonesia, penetrasi kedua industri tersebut masih di bawah penetrasi yang terjadi pada umumnya di Asia Tenggara. Indonesia adalah negara terpadat ke-4 di dunia mengikuti China, India dan Amerika Serikat. Untuk sebuah negara berpenduduk 263 juta orang dan sekitar 42 persen  di antaranya berusia di bawah 24 tahun, ada banyak potensi pertumbuhan bagi pemain broadband maupun OTT.

Meena Kumari Adnani mengatakan, First Media memiliki visi yang sangat jelas. Sebagai operator TV kabel dan broadband terkemuka di Indonesia, pihaknya percaya bahwa dengan berinovasi akan dapat menjadi yang terdepan dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di dunia yang senantiasa berubah. “Kami selalu berpikir bahwa ‘pelanggan adalah yang pertama dan terpenting’, oleh karena itu kami terus menciptakan lebih banyak touch points dan kesempatan untuk terlibat dengan pelanggan kami," ujarnya.

Ia menambahkan, kerjasama strategis dengan HOOQ ini akan memberikan para pelanggan kesempatan untuk menikmati berbagai konten yang ditawarkan HOOQ on demand, pada layar besar melalui set-top-box interaktif, saat bepergian, di gadget mereka kapan pun dan di mana pun. “Ditambah dengan layanan TV Anywhere, FirstMediaX yang akan memberikan hiburan konten secara menyeluruh bagi pelanggan kami," ujar Meena.

Sementara Billy Abe mengatakan bahwa BOLT sebagai pelopor layanan 4G LTE selalu fokus untuk memberikan layanan mobile internet terbaik, paling andal dan tercepat bagi pelanggan. “Dengan memberikan pelanggan kemampuan untuk mengkonsumsi konten berkualitas tinggi dari HOOQ menggunakan layanan BOLT, kami sangat senang dapat memberikan pengalaman video streaming terbaik dengan harga yang terjangkau," ujarnya.

Sementara Guntur S. Siboro yakin melalui kerjasama dengan First Media dan BOLT akan memberikan nilai tambah bagi semua pihak, terutama untuk pengalaman menikmati layanan OTT yang lebih baik. “Pelanggan First Media dan BOLT dapat menikmati beragam konten video terbaik dari HOOQ, dengan jumlah lebih dari 20.000 judul yang terdiri dari serial TV populer pada hari yang sama seperti Supergirl, The Flash, Lucifer dan Inhumans dari Marvel, film blockbuster Hollywood dan lokal serta produksi orisinal HOOQ,” katanya. (*)

loading...

Makeup Seperti Boneka Barbie Bukan Tren Lagi, Tiru Boneka Ini

Cantik, Jakarta - Inspirasi tren Makeup Artist di Balik Tata Rias Terbaik Emmy Awards 2017
Teknik Pakai Blush On Buat Wajah Persegi, Bulat, dan Oval
Makeup Artist Kim Kardashian ke Syahrini: Berikan Banyak Maskara

5 Raihan Timnas Indonesia U-16 di kualifikasi Piala AFC U-16

Bola, Jakarta - Piala AFC U-16 dengan sumbangan 10 gol nya untuk Timnas Indonesia U-16. Penyerang Australia Tyson Savas dan penyerang Jepang Keita Nakano membuntuti di peringkat kedua dengan 6 gol. Jepang dan Austrailia masih menyisakan laga kualifikasi di grup lain.

AFC|FEBRIYAN

Piala AFC U-16: Cetak 10 Gol, Sutan Zico Berpeluang Jadi Top Skor

Bola, Jakarta - Sutan Zico memborong dua gol saat Timnas Indonesia U-16 mengalahkan Laos 3-0 dalam pertandingan kualifikasi Grup G Piala AFC U-16 di Stadion Rajamangala Bangkok, Thailand, Jumat, 22 September 2017.

Selain membantu memastikan Indonesia lolos ke putaran final, dua gol membuat Sutan Zico berpeluang jadi top scorer. Ia kini sudah mengemas 10 gol dalam empat laga yang diikutinya.

Ia unggul empat gol dari Keita Nakano, dari Jepang. Meski terpaut cukup jauh, Nakano punya potensi menggagalkan harapan Sutan Zico menjadi pencetak gol terbanyak. Jepang baru bermain sekali dan enam gol itu diborong Nakano dalam satu laga itu, yakni saat Jepang mencukur Guam 20-0.

Pesaing lain Sutan Zico adalah Tyson Savas (Australia) yang sudah mengumpulkan 5 gol. Australia berlaga di Grup I dan baru bermain sekali, yakni mengalahkan Mongolia 10-1.

Dengan 10 gol, Sutan Zico saat ini memimpin daftar pencetak gol. Tapi, ia bisa saja dengan cepat tergeser oleh pemain. Apalagi banyak grup yang belum memainkan pertandingan sama sekali, seperti di Grup E yang menyertakan Yaman dan Qatar. Padahal melihat tren yang ada, kemenangan sangat besar sangat mungkin terjadi dalam pertandingan-pertandingan itu.

Daftar pencetak gol sementara kualifikasi Piala AFC U-16:
8 gol: Sutan Diego Zico (Indonesia)
6 gol: Keita Nakano (Jepang)
5 gol: Tyson Savas (Australia), Chony Wenpaserth (Laos).
4 gol: Yuji Yoshida (Jepang), Ra Nam-hyon (Korea Utara).
3 gol: Amiruddin Bagus Kahfi (Indonesia), Mochammad Supriadi (Indonesia), Hamsa Medari Lestaluhu (Indonesia), Ahmad Shariat Zadeh (Iran), Mohammad Jehad Ahmad Semreen (Yordania).

AFC | NS

SwissInnovation Challenge Asia Jaring 25 Finalis Indonesia

Bisnis, Bandung - Ajang SwissInnovation Challenge Asia menjaring 25 tim finalis Indonesia. Pemenang kompetisi proyek inovasi produk, bisnis, organisasi, atau manajemen itu akan diumumkan Jumat malam, 22 September 2017 di Bandung. Kampiun dari Indonesia akan diundang ke Swiss untuk bertarung dengan juara dari Malaysia, Vietnam, dan Thailand, sebelum melawan tim juara dari tuan rumah Swiss yakni Rolf-Dieter Reineke, dan Ueli Zehnder.

Kampiun lomba akan memperoleh hadiah uang US$ 15 ribu atau setara Rp 199 ratus juta, juara kedua US$ 5 ribu (Rp 66 juta) , dan pemenang ketiga US$ 3 ribu (Rp 39 juta).

ANWAR SISWADI

Heboh Soal Biaya Top Up E-Money, Bagaimana Awal Mulanya?

Bisnis, Jakarta -Mari menengok ke belakang, perkembangan penggunaan e-money telah melonjak sejak 2013 lalu. Data Bank Indonesia menunjukkan bahwa jumlah transaksi uang elektronik terus meningkat. Per Oktober 2013, tercatat ada 12,3 triliun transaksi uang elektronik alias e-money berkisar antara Rp 1.500 hingga Rp 2.000, menurut dia, patut diduga merupakan bentuk tindakan maladministrasi yang mencerminkan keberpihakan pada pengusaha. "Alasannya buat infastruktur bank. Masa pengusaha dimodalin sama konsumen? Aneh banget," ujarnya.

CAESAR AKBAR