Nasional, Medan - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi Tolak Jalan Melintasi Taman Nasional Kerinci Seblat

Ia menyebutkan, di kawasan TNGL Sumatera Utara, terdapat satwa langka, seperti gajah, harimau, badak, dan orangutan. Menurut dia, satwa langka yang berada di sana terancam punah karena terus diburu.

"Polda Sumut harus tetap melindungi kawasan TNGL dari pembalakan liar dan perburuan satwa yang dilindung pemerintah," ujar Dana.

Ia menjelaskan tiga pelaku pembalakan liar berinisial SR, S, dan M, yang berhasil ditangkap tim patroli gabungan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) dan Forest Wildlife Protection Unit (ForWPU) YOSL-OIC merupakan warga sekitar yang disuruh cukong kayu.

Simak pula: Aktivis Lingkungan Memprotes Pembangunan Resor di Gunungkidul

"Namun hingga saat ini siapa bos besar yang menyuruh dan membiayai dalam pembalakan liar di TNGL tersebut tidak pernah diketahui atau tertangkap petugas BBTNL," ucapnya.

Menurut Dana, Polda Sumut dapat menurunkan tim untuk mengusut sindikat pembalakan liar di kawasan TNGL. "Pemerintah juga (seharusnya) mengajak masyarakat untuk melestarikan hutan TNGL dan menghentikan penebangan kayu karena merugikan negara," kata Dana.

ANTARA