Nasional, Jakarta--Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan harapan Presiden Joko Widodo agar ada film tentang pengkhianatan Partai Komunis Indonesia buat generasi milenial bertujuan agar lebih enak ditonton. Menurut Wiranto, Presiden Jokowi tidak menginginkan konten film diubah.

"Presiden maksudnya baik, bahwa film-film semacam itu, G30S PKI, yang merupakan dokumentasi masa lalu biar lebih enak dicerna, ditonton masyarakat masa kini. Itu disesuaikan dengan cara penyajiannya. Bukan diubah kontennya," kata Kopassus Mengawali Pemutaran Film G30S PKI

Wiranto menuturkan pernyataan Jokowi beberapa hari lalu soal film yang disesuaikan dengan generasi milenial adalah pendapat Presiden, bukan instruksi. Harapan itu karena Presiden sangat jernih dalam membaca tren masyarakat sekarang ini yang berbeda dengan masyarakat sebelumnya, termasuk perilaku dalam menonton film.

Karena itu penyajian film tentang pengkhianatan PKI, kata Wiranto, harus diubah dan disesuaikan dengan kondisi sekarang. Tujuannya agar film sejarah tersebut lebih menarik dan gampang dipahami masyarakat. "Itu hati-hati. Ini kadang-kadang suka dipelintir, seakan-akan Presiden setuju untuk perubahan-perubahan konten film itu," kata Wiranto.

Simak: Tjahjo Kumolo Setuju Ada Revisi Film G30S PKI

Menurut Wiranto penegasannya ini dilatari banyak tuduhan bermacam-macam yang dialamatkan pada Presiden, baik yang pro maupun yang kontra. "Saya jernihkan sekarang, Presiden itu sebatas supaya sejarah itu dapat diketahui publik dengan cara yang mudah, karena publik sekarang berbeda dengan yang lalu," kata dia.

Sebelumnya, Jokowi berharap ada film  G30S PKI yang ditujukan untuk generasi milenial. "Ya menonton film, apalagi mengenai sejarah itu penting. Tapi untuk anak-anak milenial yang sekarang tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang bisa masuk ke mereka. Biar mereka paham bahaya komunisme, biar tahu juga mengenai PKI," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Magelang, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2017.

AMIRULLAH SUHADA