Metro, Jakarta - Dua kursi ditumpuk di atas meja bulat dan diletakkan di pintu samping kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Jendela yang ada di lantai satu kantor tersebut ditutupi dengan meja, bufet dan kursi. Pada beberapa bagian, kaca jendela itu pecah.
Itu adalah pemandangan bagian dalam kantor LBH yang Jumat, 22 September 2017 dibuka dan dibersihkan oleh pengurusnya. Kursi, meja dan bufet sengaja diletakkan di bagian pintu dan jendela untuk mencegah ratusan demonstran masuk ke dalam kantor.
Baca juga: Pengepung LBH Jakarta dari Mahasiswa Anti Komunis dan Bang Japar
Di halaman kantor, tersebar aneka batu yang dilemparkan ratusan pengunjuk rasa anti komunis pada aksinya, Senin dinihari, 18 September 2017. Pecahan kaca bertebaran di bawah jendela. Mereka memprotes Seminar Sejarah 1965 dan pentas seni bertajuk AsikAsikAksi yang diselenggarakan LBH..
Ketua Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Asfinawati menjelaskan pihaknya baru hari ini membuka kantor. Mereka akan membersihkan dan memperbaiki jendela dan perabot lain yang rusak.
Selain itu wawancara dengan peserta pengacara publik LBH dan menerima konsultasi klien. Pada pukul 09.20 tujuh peserta wawancara sudah datang. "Kaget juga masih peserta wawancara mau datang,” kata Asfinawati pada Jumat, 22 September 2017.
Ada dua klien yang datang untuk berkonsultasi. Pertama, utusan dari 250 transmigran asal NTB, Jawa Timur dan Jawa Tengah yang dijanjikan mendapat tanah dua hektar di Kalimantan. Kedua, Ketua Serikat Pekerja Danamon yang dilaporkan oleh perusahaannya atas tuduhan pencemaran nama baik.
Tempo yang naik ke lantai dua kantor LBH, langsung disambut bau makanan basi. Memang, puluhan nasi kotak dan kue bertumpuk disudut ruangan. Beberapa kursi berada di atas tangga untuk menghalangi demonstran naik.
Ketika masuk ke lantai tiga yang biasa digunakan sebagai ruangan pengurus YLBHI, pintu masih ditutup dengan lemari. Lima sofa yang ditumpuk digunakan sebagai blokade. Ruangan ini digunakan untuk tempat evakuasi kaum perempun dan orang tua yang ikut acara pentas seni.
Simak juga: Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta
Properti acara AsikAsikAksi seperti gitar, ukulele, jimbe, toa dan wireless juga disimpan di ruang ini. Dari jendela lantai tiga, ada batu yang diduga dilempar demonstran anti-PKI.
Walau kantor masih berantakan, pengurus LBH tetap berusaha menerima klien dengan baik. Pada Sabtu, 23 September rencananya akan dilakukan bersih-bersih kantor LBH yang dibantuk Jaringan Advokasi Rumah Tangga. Pada hari Minggu, bakal ada pernyataan sikap dukungan bagi LBH oleh beberapa organinasi serikat buruh.
M. YUSUF MANURUNG