Dunia, Jakarta - Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengusulkan pembentukan sebuah zona aman yang diawasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Myanmar untuk melindungi etnis muslim Tenda Bantuan Indonesia untuk Rohingya Telah Dipasang

Hasina menuduh pemerintah Myanmar mamasang ranjau di perbatasan kedua negara untuk mencegah warga Rohingya kembali dari pengungsian. Dia pun meminta PBB segera mengambil langkah untuk menemukan solusi atas krisis kemanusiaan ini.

Perdana Menteri Bangladesh ini menetapkan lima poin rencana yang dapat digunakan untuk perlindungan etnis Rohingya di zona aman, yang dapat dibentuk di Myanmar di bawah pengawasan PBB”.

Baca: Dua Hercules Pembawa Bantuan untuk Rohingya Tiba di Myanmar

Hasina juga menyatakan militer Myanmar harus menghentikan tindak kekerasan dan praktek pembersihan etnis terhadap warga etnis Rohingya yang sedang terjadi. Dia juga meminta pemerintah Myanmar mengijinkan misi pencari fakta PBB, menjamin proses kembalinya para pengungsi, dan mematuhi rekomendasi kewarganegaraan etnis Rohingya.

Pembentukan “zona aman” untuk warga Rohingya di Myanmar akan membutuhkan persetujuan dari Dewan Keamanan, dimana Cina yang sebelumnya menjadi pendukung kuat junta militer Myanmar, memiliki hak veto.

Sekitar 1,1 juta warga etnis Rohingya menderita dikriminasi di Myanmar. Pemerintah Myanmar menolak status kewarganegaraan etnis Rohingya meskipun mereka telah mendiami negara bagian Rakhine, Myanmar, sejak ratusan tahun yang lalu. Lebih dari 420.000 etnis Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh dalalm sebulan terakhir untuk menghindari kekerasan dari militer Myanmar dan kelompok milisi Buddha ultranasionalis.

 

CHANNEL NEWSASIA | DWI NUR SANTI