Nasional, Yogyakarta - Dua putri Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi perwakilan keraton melepas ritual tapa bisu Mubeng Beteng ribuan abdi dalem pada perayaan Suro di Keben Keraton Kamis tengah malam 21 September 2017.

Kedua putri Sultan itu adalah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi selaku putri sulung dan adiknya Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono selaku anak kedua. Pantauan Tempo, kedua putri Sultan datang sekitar pukul 22.00 WIB. Berbaju warna hijau tua, keduanya langsung duduk bersila menghadap para abdi dalem yang menunggu tengah malam untuk ritual mengeliling keraton atau mubeng beteng.

Baca juga: Tujuh Kebo Kiai Slamet Awali Kirab Malam Satu Suro di Surakarta

Tak tampak hadir para keluarga keraton lain. Tahun lalu acara perayaan Suro abdi dalem itu dilepas oleh adik tiri Sultan HB X, Gusti Bendoro Pangeran Hario Prabukusumo. Sebelum prosesi mubeng beteng, GKR Mangkubumi memberikan wejangan sekitar 10 menit kepada para abdi dalem dan warga.

"Dari proses tapa bisu mubeng beteng ini semoga bisa menjadi sarana bagi semua untuk instrospeksi diri masing masing, dan semakin erat serta kompak satu sama lain," ujar Mangkubumi.

Baca juga: Mubeng Beteng, Keraton Yogyakarta Gelar Perayaan Malam Satu ...

Mangkubumi juga menuturkan, bahwa ia dan adiknya mewakili Raja Keraton Sri Sultan HB X, berpesan agar prosesi mengeliling keraton tanpa bicara itu bisa membawa manfaat bagi khususnya para abdi. "Bisa membuat menyadari, mana perilaku buruk yang harus ditinggalkan, mana perilaku baik yang harus dijaga terus," ujarnya Mangkubumi.

Mangkubumi pun sempat meminta para abdi tak perlu terburu buru saat menunaikan tradisi mubeng beteng itu. "Yang penting tetap sehat, selamat, dan tak ada masalah," ujarnya. Para peserta mubeng beteng langsung bergerak begitu lonceng Brojonolo yang ada di halaman Keben Keraton berdentang sebanyak 12 kali.

Baca juga: Sambut Satu Suro, Keraton Yogya Gelar Ritual Tapa Bisu Mubeng

Para abdi dalem di barisan depan membawa berbagai bendera mulai dari merah putih hingga bendera lambang satuan unit keraton. Ketua Panitia perayaan Suro Keraton Yogya, Kanjeng Raden Tumenggung Gondho Hadiningrat menuturkan pada perayaan Suro ini pihaknya telah mengundang semua kerabat dan keluarga inti keraton. Tak hanya keluarga Sultan, namun juga para adik Sultan beserta keluarga turut diundang. Termasuk adik tiri Sultan HB X, Gusti Bendara Pangeran Hario Prabukusumo.

Namun hingga prosesi pelepasan Mubeng Beteng dimulai, para keluarga keraton lain tetap tak nampak hadir. "Kami sudah undang semuanya agar hadir," ujar Gondho. Dari rencana awal panitia, untuk sambutan perayaan Suro dilakukan GKR Mangkubumi. Sedangkan yang bertanggungjawab melepas para peserta mubeng beteng adalah Gusti Prabukusumo.

Baca juga: Malam Satu Suro, Alasan Puro Pakualaman Siapkan Lakon Durna ...

Hubungan keluarga inti keraton atau Sultan HB X dengan para kerabat keraton lain seperti adik-adik Sultan disebut sedang dalam kurang harmonis. Hal ini disebabkan atas dikabulkannya putusan Mahkamah Konstitusi atas gugatan pada Undang Undang Keistimewaan Yogyakarta. Akibat putusan MK itu, dinilai menjadi jalan mulus bagi raja keraton kelak bisa dari kalangan perempuan. Raja perempuan ini jika terjadi dianggap menyalahi paugeran atau patokan adat yang sudah dijunjung lama dari sejak Sultan HB I.

PRIBADI WICAKSONO