Nasional, Surakarta -  Pemerintah Kota Surakarta mulai melakukan penggalian di sekitar bunker kuno yang berada di kompleks balai kota. Ekskavasi itu dilakukan sebagai bagian dari restorasi bunker yang diperkirakan dibangun pada masa kolonial di zaman Peran Diponegoro itu.

Baca juga: Pemerintah Kota Surakarta akan Restorasi Bunker Kuno

Sejumlah pekerja melakukan penggalian di sekitar bangunan bawah tanah itu, Kamis 24 Agustus 2017. Pekerja lainnya terlihat sibuk mengeluarkan air yang menggenang dalam bunker melalui pompa bertenaga disel.

Kapala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta, Taufan Basuki menyebut perkerjaan itu merupakan tahap awal restorasi bunker. "Kami mencoba membersihkan air serta lumpur yang ada di dalamnya," katanya.

Mereka juga menggali tanah di sekitar bunker untuk memeriksa kondisi dindingnya. "Selama ini bunker itu selalu berisi air," katanya. Dia menduga sebagian dinding telah lapuk dan bocor sehingga air selalu merembes ke dalam bangunan bunker.

Menurut Taufan, dinding bunker itu membutuhkan perlakuan khusus agar bisa kembali kuat. "Tentunya tanpa mengubah bentuknya," katanya. Sebab, bangunan tua itu merupakan salah satu peninggalan sejarah yang harus dilestarikan.

Keberadaan bunker itu diketahui pada 2012 silam saat Pemkot Surakarta hendak membangun gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Bangunan itu ditemukan dalam kondisi penuh air sehingga sempat dikira bagian dari sistem drainase.

Berdasarkan kajian yang dilakukan, bunker itu diduga dibuat pada masa kolonial Belanda. Pada masa lalu, kompleks balai kota digunakan sebagai kantor pejabat residen.

Banker itu menjadi bagian dari sistem pengamanan di kantor itu. Diperkirakan bunker itu dibangun sebagai tempat pertahanan saat Belanda menghadapi Perang Diponegoro.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan bangunan itu akan direstorasi dan dimanfaatkan agar tidak terbengkalai. "Untuk pemanfaatannya masih harus didiskusikan terlebih dulu," katanya.

Menurutnya, bunker itu bisa dimanfaatkan sebagai tempat pencatatan pernikahan. "Sebab lokasinya berada di kompleks Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil," katanya.
AHMAD RAFIQ