Nasional, Jakarta - Sebuah pertemuan antar menteri luar negeri anggota Associations of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk membahas krisis kemanusiaan Rohingya yang terjadi di Rakhine, Myanmar akan segera digelar. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang telah melakukan kunjungan ke Myanmar.

"Pertemuan akan dilakukan di sela-sela sidang majelis umum PBB," kata dia di Komplek Parlemen Senayan, Senin, 11 September 2017. Sidang majelis Perserikatan Bangsa-bangsa itu dijadwalkan diselenggarakan di Newyork, Amerika Serikat pada 23 September 2017 mendatang.

Baca : Wawancara Kyaw Win : Di Lahan Rohingya Ada Proyek Cina dan India

Dalam pertemuan tersebut, menurut Retno, akan ada pemaparan mengenai situasi terkini di Myanmar. Para menteri luar negeri  ASEAN juga akan mendiskusikan bagaimana setiap negara anggota bisa lebih berkontribusi terutama dalam penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga yang terdampak konflik. "Mengenai bantuan kemanusiaan ini akan menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut," ujarnya.

Saat ini, kata Retno, penyaluran bantuan kemanusiaan bagi warga di Rakhine State masih terganjal aspek modalitas yang belum juga disepakati antara pemerintah Myanmar, Komite Internasional Palang Merah (ICRC), dan negara-negara pemberi bantuan termasuk Indonesia. Dia telah menghubungi Penasihan Keamanan Nasional Myanmar U Thaung Tun untuk mendorong percepatan proses pengurusan modalitas sehingga akses bantuan kemanusiaan dapat segera dibuka.

Baca : Krisis Rohingya, Hanya Indonesia yang Bisa Masuk Myanmar

Selain itu, menurut Retno, skema pemberian bantuan melalui Pusat Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Centre) juga akan diinisiasi meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama. Prosedur pemberian bantuan melalui AHA Centre mensyaratkan pengajuan dari badan nasional penanggulangan bencana dari negara pemberi bantuan dan persetujuan dari negara penerima bantuan.

"Kalau sudah dilakukan semua prosedurnya baru akan ada pergerakan dari AHA Centre untuk mengumpulkan bantuan dari ASEAN maupun negara di luar ASEAN," kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Jose Tavares. Saat ini, pengungsi Rohingya yang lari ke Bangladesh diperkirakan telah mencapai 270ribu orang.

ANTARA