Bisnis, Jakarta - Kepala Satuan Komunikasi Korporat, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), I Made Suprateka, menyebutkan tidak ada pemadaman listrik di wilayah Cirebon dan sekitarnya akibat terbakarnya trafo penghubung 5 (interbus transformer) Gardu Induk Sunyaragi di Cirebon, Jawa Barat. “Sama sekali tidak ada pemadaman. Artinya (listrik ke) masyarakat tetap nyala,” kata dia lewat sambungan telpon, Jumat, 1 September 2017.

Dua hari lalu diberitakan, seluruh wilayah Kota Cirebon dan sebagian wilayah Kabupaten Cirebon dilaporkan gelap gulita sejak Selasa malam, 29 Agustus 2017 hingga Rabu dini hari 30 Agustus 2017.

Penyebab matinya jaringan listrik ini karena dua trafo di PLTG Sunyaragi Cirebon meledak dan terbakar sekitar pukul 21.45  WIB, Selasa 29 Agustus 2017 bersamaan dengan hujan deras dan petir yang turun di Kota Cirebon. Trafo tersebut membuat pasokan listrik anjlok hingga 340 megawatt (MW).

Menanggapi beritu itu, Suprateka mengatakan hanya ada satu trafo dengan kapasitas 450 Kilo Volt Ampere (KVA) yang terbakar. Trafo yang terbakar itu disebutkan tidak akan mengganggu pasokan listrik untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya.

“Tidak ada kekurangan (daya listrik). Kan di sana itu distribusi. Pasokan listrik dari pembangkit masuk ke jaringan interkoneksi. Jadi tidak ada kekurangan daya,” kata Suprateka.

Suprateka memperkirakan kebakaran disebabkan oleh masalah teknis. Saat ini pergantian trafo tengah dilakukan. Proses penggatian itu akan membutuhkan waktu dua minggu.

ROSSENO AJI NUGROHO