Bisnis, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan bakal menggelar pertemuan antara Menteri keuangan Sri Mulyani, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dengan penulis dan pekerja seni pada Rabu, 13 September 2017. Dialog ini antara lain membahas pajak penulis, yang sedang jadi sorotan akhir-akhir ini.

Baca juga: Ini Rencana Kebijakan Sri Mulyani untuk Pajak Penulis  

"Mengundang para penulis dan pekerja seni lainnya untuk hadir dalam dialog perpajakan bersama #menkeuSMI dan @Triawan," kicau akun Twitter resmi Ditjen Pajak, Selasa, 12 September 2017.

Dialog itu akan membicarakan soal perlakuan pajak bagi penulis dan pekerja seni. Kegiatan itu bakal dihelat di Aula Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Gedung Marie Muhamad, Jalan Gatot Subroto, Kavling 40-42, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Novelis Tere Liye mengeluhkan pajak penghasilan penulis yang dinilainya terlampau tinggi dibandingkan dengan pengusaha maupun profesi lainnya. “Kalian harus sopan sekali kepada penulis buku, karena dia membayar pajak lebih banyak dibanding kalian semua,” ujar Tere dalam laman Facebooknya, Selasa, 5 September 2017.

Tere mengatakan, tingginya pajak untuk penulis lantaran menurut dia penghasilan penulis dianggap super netto. “Karena penghasilan penulis buku disebut royalti, maka apa daya, menurut staf pajak, penghasilan itu semua dianggap super netto. Tidak boleh dikurangkan dengan rasio NPPN, pun tidak ada tarif khususnya,” ucapnya.

Dalam setahun terakhir, dia mengaku telah mengirim surat kepada pemerintah, di antaranya Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dan Badan Ekonomi Kreatif untuk mengajak berdiskusi mengenai tingginya pajak seorang penulis. Namun, dia mengaku tidak memperoleh hasil. “Apa hasilnya? Kosong saja. Bahkan surat-surat itu tiada yang membalas, dibiarkan begitu saja nampaknya,” kata dia.

Akibat pajak penulis itu, Tere memutuskan untuk menghentikan penerbitan bukunya di penerbit-penerbit per 31 Juli 2017. “Dua puluh delapan buku saya tidak akan dicetak ulang lagi, dan dibiarkan habis secara alamiah hingga Desember 2017,” kata Tere.
CAESAR AKBAR