Gaya, Jakarta - Selain kerugian materi, beban First Travel pun menjadi beban para korbannya.

Meski pasangan suami istri Andika Surachman (31) dan Anniesa Hasibuan (31) telah ditetapkan sebagai tersangka namun status tersebut belum bisa mengembalikan kerugian yang dialami 56.682 korban. Mereka menuntut pengembalian uang yang sampai saat ini belum ada titik terang.

Pun kalau materi dikembalikan, kerugian dari sisi Seracen Guncang Media Sosial, Picu Stres Pasca Trauma

Janji tidak ditepati. Mei 2017 Ratna diminta membayar 2,5 juta rupiah yang harus dipenuhi dalam tiga hari dan mereka akan diberangkatkan dengan pesawat carteran. Janji tinggal janji. Sampai sekarang mereka tidak berangkat. Kecewa, Ratna meminta pengembalian dana. Namun belum membuahkan hasil. Yang ada, ia harus bolak-balik ke kantor First Travel untuk proses pengambilan kembali dokumen, mengembalikan koper, dan lain-lain.

“Kerugian kami bukan hanya materi, tetapi juga waktu, tenaga, dan pikiran!” seru Ratna geram. Yang membuat pilu, Ratna memberangkatkan umrah ibunya dari uang yang ia kumpulkan sejak awal bekerja. "Saya niatkan mengumpulkan uang untuk itu. Mengapa ada yang tega menipu seperti ini?” sergah Ratna.

First Travel bukan satu-satunya biro umrah yang mengecewakan jemaah. Cerita kami dapatkan dari Registi Adinda (30). Ia merasa tertipu oleh biro perjalanan umrah Kafilah Rindu Ka'bah. April 2015 ia mendaftar umrah dengan biaya 13 juta rupiah dan dijadwalkan berangkat 24 Desember 2015. “Saya tidak curiga karena harga tersebut harga promo. Dan benar ada kenalan yang berangkat dengan biro umrah ini,” kata Registi.

Kejanggalan mulai terasa beberapa minggu menjelang keberangkatan Registi diminta tambahan dana sebesar 100 dolar AS dengan alasan ada kenaikan tarif hotel. Ternyata janji dari pihak biro perjalanan tidak pernah terwujud. Registi tidak sendirian. Ada beberapa korban lain yang mengalami kejadian serupa.

“Saya meminta dana dikembalikan sejak Februari 2016. Nyatanya sampai sekarang belum dikembalikan sepeserpun,” ucap Registi. Baca:Sensasi Baby Shark Challenge, Youtube Pinkfong Naik 300 Persen)

Perasaan Registi campur aduk. Sedih, kecewa, marah jadi satu. “Saya sudah telanjur mengatur jadwal cuti kerja, juga malu karena sudah telanjur memberi tahu tetangga dan teman-teman. Kerugian itu tidak bisa digantikan materi. Sakitnya, tuh di mana-mana!” kata Registi.

Sakit hati dan malu menjadi beban Momozen, Menikmati Hidangan Non Kambing ala Prancis

TABLOIDBINTANG