Metro, Jakarta - Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Jakarta pada Ahad, 10 September 2017, bukanlah pertanda musim hujan sudah tiba. Kepala Sub bidang dan Analisis iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Adi Ripaldi mengatakan tidak menutup kemungkinan ada hujan lebat disertai angin kencang pada puncak musim kemarau.

Adi mengatakan kemungkinan hujan deras selama bulan September masih bisa terjadi, terlebih  saat musim transisi pada bulan Oktober nanti. "Ketika terjadi anomali angin timuran dan penguapan yg kuat pada skala lokal, hujan lebat masih bisa saja terjadi meskipun jarang atau sulit kejadianya," ujar Adi ketika dihubungi Tempo lewat pesan singkat, Jakarta, Senin 11 September 2017.

Baca: Musim Hujan, Djarot Antisipasi Genangan pada Proyek Pembangunan 

Menurut Adi, intensitas hujan sejenis pada bulan Oktober akan lebih sering terjadi akibat tingkat penguapan yang tinggi di wilayah Indonesia akibat dari radiasi matahari yang intens. Sehingga ketika terjadi peralihan pola angin timuran menjadi baratan, akan sangat mudah awan hujan tumbuh. Ini mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang akan melanda wilayah Jawa pada bulan peralihan musim tersebut.

Hujan lebat disertai angin kencang di Jakarta pada Ahad lalu menyebabkan genangan dan pohon tumbang di sejumlah lokasi, seperti perempatan lalu lintas Garuda di Pinang Ranti dan di dekat lampu lalu lintas Jalan Imam Bonjol arah Jalan Diponegoro.

Adi mengatakan BMKG telah memprediksi fenomena hujan dan angin kencang ini 1-2 jam sebelumnya. Ia juga mengatakan masyarakat harus lebih sering mencermati update informasi perkembangan cuaca dan selalu siaga terhadap pergantian musim.

"Dengan mengetahui lebih dini kondisi cuaca setempat maka risiko bencana bisa dikurangi," kata Adi.

ADAM PRIREZA