Nasional, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sragen meminta PT Pertamina (Persero) memberikan alokasi tambahan Pertamina dan Pemerintah Kaji Energi Baru Pengganti Elpiji
Menurut dia, pada musim kemarau banyak petani menggunakan pompa air. Mereka harus menyedot air dari saluran irigasi atau sumur agar tanaman tetap bisa bertahan.
"Sebenarnya penggunaan gas elpiji bersubsidi untuk mesin pompa air tidak sesuai dengan peruntukannya," kata Untung. Meski demikian, ia melanjutkan, petani memilih menggunakan gas elpiji karena biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan premium atau pertalite.
Menurut dia, pemerintah juga tak bisa melarang petani menggunakan gas elpiji bersubsidi untuk pertanian. "Petani bisa gagal panen kalau tidak menggunakan pompa air," tuturnya. Pihaknya pun menganggap petani adalah penguasaha kecil sehingga berhak menggunakan gas elpiji bersubsidi untuk keperluan produksi.
Selama ini pasokan gas elpiji ukuran 3 kilogram di Kabupaten Sragen rata-rata mencapai 763 ribu tabung per bulan. Pada September ini Sragen meminta tambahan gas elpiji 3 klogram sebanyak 43 ribu tabung untuk menjaga ketersediaan bahan bakar gas bersubsidi di pasaran.
Simak pula: Bright Gas dan ELPIJI Pertamina Diskon 50 Persen Di Tempat Ini
Officer Communication and Relations Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Bagian Tengah, Muslim Dharmawan, mengatakan Pertamina memberikan tambahan pasokan elpiji 3 kilogram ke sejumlah daerah pada bulan ini. "Sragen memang yang paling besar," katanya.
Dia menyebut penggunaan gas elpiji bersubsidi untuk bahan bakar pompa air memang marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir. "Salah satunya di Kabupaten Sragen," kata dia. Banyak petani yang memasang peralatan konverter di mesin pompa air sehingga bisa menggunakan bahan bakar gas.
Meski tidak sesuai peruntukannya, Pertamina tidak bisa melarang masyarakat untuk menggunakan praktik tersebut. "Sebab tugas kami adalah mendistribusikan gas elpiji bersubsidi hingga di tingkatan agen," katanya. Sedangkan pengawasan pendistribusian dan penyaluran LPG bersubsidi yang tepat sasaran merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
Muslim memastikan penambahan tabung gas melon hingga 43 ribu tabung itu sudah mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Sragen. "Tidak akan ada kelangkaan," katanya. Besarnya penambahan juga sudah disesuaikan dengan permintaan Pemerintah Kabupaten Sragen kepada Pertamina.
AHMAD RAFIQ