Dunia, Seoul  -- Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, menandai peringatan Hari Kemerdekaan ke 69 dengan menggelar pesta besar untuk menghormati para ilmuwan yang dinilai berhasil mengembangkan teknologi bom nuklir. Sebelumnya, sejumlah negara mengkhawatirkan rezim Kim Jong-un bakal menggelar aksi pamer kekuatan militer dengan menembakkan rudal balistik atau menggelar uji coba nuklir.

Kim Jong-un mengundang para ilmuwan dan ahli teknologi ke Pyongyang untuk merayakan keberhasilan mereka dengan berpesta.

Baca: Amerika Desak Dewan Keamanan PBB Bekukan Aset Kim Jong-un

Dalam acara pesta ini, seperti dilaporkan kantor berita Korea Utara, Kim meminta para ilmuwan dan ahli teknologi,”Untuk menggandakan upayanya dan tidak kehilangan semangat untuk kejayaan negara.”

Kim Jong-un juga mengatakan,”Uji coba bom H kemarin merupakan kemenangan besar bagi rakyat Korea yang telah mengorbankan jiwa raga dengan menjalani hidup penuh kesulitan.”

Baca: 3 Motif Kim Jong-un Menantang Amerika Berperang

Kim meminta kepada ilmuwan dan ahli teknologi sistem persenjataan untuk terus melakukan riset ilmiah meningkatkan kemampuan teknologi senjata nuklir sebagai efek pencegah dalam rangka mencapai tujuan utama menjadikan Korea Utara sebagai negara berkekuatan nuklir.

Dalam acara pesta besar ini, Kim Jong-un didampingi istri Ri Sol-ju dan para pimpinan Partai Pekerja seperti Ri Man-gon dan Hong Sung-mu. Ri merupakan menteri industri pertahanan dan Hong adalah wakilnya. Mereka berdua diberi tugas mengembagkan teknologi senjata nuklir.

Dalam perjalanan dari pusat nuklir bawah tanah Korea Utara, yang terletak di kawasan timur laut, para ahli teknik ini mendapat sambutan publik, yang turun ke jalan untuk menyoraki rombongan kendaraan mereka yang lewat.

Menurut Kantor Berita Pusat Korea, para ilmuwan dan teknisi ini tiba di Pyongyang pada Rabu lalu dan mendapat sambutan layaknya pahlawan. Sejumlah petasan dan pawai di dalam gedung digelar menyambut kedatangan mereka.

Korea Utara menyebut uji coba nuklir pada 3 September sebagai uji coba peledakan bom Hidrogen, yang bisa dipasang sebagai hulu ledak rudal antarbenua. Pemerintahan Kim Jong-un menyebut uji coba ini sebagai “hantaman palu godam dahsyat terhadap imperialisme Amerika Serikat”.

Seperti diberitakan, pemerintah Korea Selatan sempat mengungkapkan rasa kekhawatirannya bahwa negara tetangganya itu bakal melakukan uji coba rudal balistik pada perayaan hari kemerdekaan pada Sabtu lalu.

Korea Utara telah melakukan dua kali uji coba rudal balistik antarbenua pada Juli lalu. Namun, negara komunis ini masih harus menunjukkan kemampuan rudal itu tidak terbakar saat memasuki atmosfer bumi. Rudal itu juga harus memiliki akurasi yang tinggi untuk bisa mengenai targetnya.

 

NY TIMES | BUDI RIZA