Dunia, Florida - Kedahsyatan Badai Irma, Polisi Menangkap Selusin Pencoleng Toko di Florida

Seperti yang dilansir Independent pada 11 September 2017, awalnya para penduduk berkeliaran untuk mencari makanan namun kemudian ini berubah menjadi penjarahan oleh sekelompok orang. Beberapa di antara penjarah ini membawa senjata dan  masuk ke toko-toko lalu produk jualan tersisa: peralatan elektronik, peralatan dan kendaraan.

Baca: Kamera Infra Merah NASA Rekam Badai Irma Jose Katia Bersamaan

"Semua makanan hilang sekarang," kata Jacques Charbonnier, seorang penduduk St Martin berusia 63 tahun. "Orang-orang berkelahi di jalanan untuk mendapatkan sisa makanan.”

Warga menyebut bahwa hukum kini tidak beraku di St Martin, pulau yang kepemilikannya terbagi dua antara Prancis dan Belanda.

"Ada beberapa penjarahan dalam beberapa hari pertama, namun marinir dan polisi Belanda ada di jalan untuk mencegahnya," kata Paul De Windt, jurnalis harian lokal, The Daily Herald pada hari Minggu, 10 September 2017. "Beberapa orang mencuri barang mewah dan minuman keras, tapi banyak orang mencuri air dan biskuit."

Lebih dari 265 personil militer Belanda telah dikirim ke St. Martin, dan 250 lainnya diperkirakan akan dikirim ke wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan untuk membantu menjaga ketertiban dan membantu upaya bantuan. Selain itu, 90 petugas polisi telah diterbangkan dari CuraƧao, salah satu wilayah di Belanda.

Di sisi pulau yang dimiliki Prancis, penjarahan dan perampokan juga telah terjadi. Beberapa warga mengaku melihat kekerasan terjadi saat sejumlah orang saling memperebutkan makanan di toko bahan makanan. Ada juga orang yang diduga penjahat membawa senjata api dan senjata lainnya.

Warga melaporkan orang-orang bersenjata itu memasuki Hotel Flamboyant di Marigot, ibu kota St Martin di sisi Prancis. Mereka merampok turis dengan mengetuk pintu ke kamar mereka, dan mulai merampok barang-barang berharga.

Sedikitnya 27 orang telah dinyatakan tewas akibat terjangan badai Irma sejauh ini. Namun, warga menyebutkan angka kematian sebenarnya jauh lebih tinggi dari laporan resmi pemerintah.

Pemerintah juga telah mengirim bantuan makanan dan kebutuhan dasar lainnya menanggapi laporan dampak buruk badai terparah dalam beberapa puluh tahun terakhir di wilayah ini.

INDEPENDENT|NEW YORK TIMES|YON DEMA