Nasional, Surakarta - Pemerintah akan membiayai upacara adat kirab pusaka yang digelar oleh Keraton Kasunanan Surakarta yang digelar pada September ini. Upacara itu digelar untuk memperingati Tahun Baru Jawa atau yang dikenal dengan sebutan malam Sura.

Sekretaris Daerah Kota Surakarta Budi Yulistianto mengatakan bantuan itu akan diambil dari sisa bantuan upacara adat Jumenengan yang berlangsung April lalu. "Biaya yang dibutuhkan untuk peringatan malam Sura masih dibahas," kata Budi, Senin 11 September 2017.

Baca juga: Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

Untuk membiayai upacara adat Jumenengan lalu, Pemerintah Kota Surakarta mendapat hibah senilai Rp 612 juta. Hibah itu berasal dari Kementerian Pariwisata serta sumbangan pribadi Menteri Dalam Negeri Tjahtjo Kumolo.

Bantuan tersebut digunakan untuk penyelenggaraan upacara adat serta talangan pembayaran rekening listrik selama dua bulan. "Masih ada sisa sebesar Rp 144,1 juta," kata Budi. Sisa bantuan tersebut yang rencananya akan digunakan untuk membeayai upacara adat kirab pusaka.

Baca juga: Dua Kubu di Keraton Surakarta Akhirnya Berunding

Patih Keraton Kasunanan Surakarta Panembahan Agung Tedjowulan mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mengupayakan pembentukan Bebadan atau organisasi di dalam keraton. Bebadan bertugas untuk menyelenggarakan upacara adat serta mempertanggungjawabkan bantuan dari pemerintah.

"Saat ini Bebadan masih dalam proses pembentukan," kata Tedjowulan. Meski demikian, mereka sudah menunjuk salah satu kerabat untuk menjadi koordinator bebadan sementara untuk mengurusi upacara adat yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

Baca juga: Pagar Dibongkar, Konflik Keraton Surakarta Kembali Memanas

Kirab pusaka Malam Sura merupakan agenda terdekat yang akan digelar di keraton tersebut. Dua bulan berikutnya, keraton juga akan menggelar Malam Sekaten yang merupakan agenda rutin peringatan Maulid Nabi Mihammad.

AHMAD RAFIQ